Meneruskan pembahasan :
JALAN GOLONGAN YANG SELAMAT
Al – Ustadz Abu Ainun Wahidin Lc. Hafidzahullahu ta’ala
Muqaddimah
Arti Sebuah Kemerdekaan
Kemerdekaan yang yang hakiki adalah ketika seorang hamba hanya memiliki Tuhan yang satu ( Allah Subhanahu wa ta’ala) dan tidak selainnya.
Hakikat kemerdekaan adalah keluarnya seorang hamba dari peribadatan kepada makhluk menuju peribadatan kepada Allah, mengagungkan diri kepada Allah saja dan berlepas diri dari bergantung kepada selain_Nya, dan dari kesesatan agama selain Islam.
Maka orang yang merdeka adalah orang yang memeluk Islam karena Islam adalah agama yang adil dan memperhatikan segala aspek kehidupan
Berbeda dengan agama lain yang menuhankan selain Allah
Kemerdekaan disini bukan berarti kita boleh melakukan apapun sekehendak kita, tidak boleh mengklaim mensyukuri kemerdekaan dengan syahwat/nafsu , akan tetapi mensyukuri nikmat kemerdekaan harus sesuai dengan keadilan agama Islam.
Diantara nikmat kemerdekaan adalah nikmat aman
Maka siapakah yang bisa memberikan keimanan? Yaitu Allah , Allah lah yang akan memberikan kita keamanan.
Terdapat beberapa dalil dalam Al Qur’an diantaranya :
1) Dalam Q.s Al-Quraisy : 3-4
فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ
3. “Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah)”.
ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ
4. “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan”.
Maka jika kita menginginkan keamanan,bebas dari ketakutan dan diberikan rezeki oleh Allah yang salah satunya berbentuk makanan,maka kuncinya adalah beribadah kepada Allah.
2) Dalam Q.s Al-An’am : 82
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Kedholiman yang besar yang dimaksud disini adalah kesyirikan
Jangan sampai keimanan kita bercampur dengan kesyirikan karena inti dari keimanan adalah tauhid,menjaga tauhid berarti menjaga keimanan sehingga kita tidak mudah jatuh ke lembah kesyirikan.
Maka jika kita ingin mendapatkan keamanan dan hidayah,kita harus beriman dan memperbaiki kualitas tauhid kita.
3) Dalil ke 3 ada pada Q.s An-Nahl : 112
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُوا۟ يَصْنَعُونَ
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”.
Maka diantara nikmat aman yang paling besar adalah kita bisa tenang dalam beribadah kepada Allah
———————————
Materi inti
MUSUH-MUSUH TAUHID
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”
(Q.s An-Nahl : 36)
Para Nabi dan orang-orang yang mendakwahkan Tauhid pasti memiliki musuh baik dari kalangan jin maupun manusia yang senantiasa membisikkan tipuan-tipuan dengan tujuan menyesatkan manusia dari mengenal tauhid.
Padahal tauhid adalah dakwah yang paling utama yang di sampaikan Nabi dan agar menjauhi Thagut
Thagut adalah sesuatu yang di ibadahi, diagungkan, dimuliakan selain Allah.
Namun yang menjadi perhatian adalah mengapa dakwah tauhid kerap kali dianggap dakwah pemecah belah umat?
Perhatikan hadist Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).
Asing yang dimaksud adalah ketika seorang hamba jauh dari Al Qur’an dan as Sunnah karena sudah terbiasa dengan adat istiadat nenek moyang serta tidak mau merujuk kepada pedoman Islam.
Sebagaimana orang musyrik mereka menetapkan Tauhid Rububiyyah ,mereka meyakini Allah adalah yang menciptakan Alam semesta, akan tetapi mereka mengingkari tauhid uluhiyyah (mengingkari beribadah hanya kepada Allah),mereka senantiasa membarengi meminta kepada selain Allah ,Mereka enggan meninggalkan berdo’a kepada wali-wali mereka,Mereka meyakini bahwa berdo’a kepada orang shaleh ada pengaruhnya dan mereka tidak meyakini Allah sepenuhnya,padahal Allah berkata Dalam Q.s Al-Ikhlas : 1
“Katakanlah,Dialah Allah yang Maha Esa”.
Diantara sifat orang-orang musyrik yang lainnya adalah
– ketika mereka diajak untuk mentauhidkan Allah, mereka tidak suka,tidak merasa puas hatinya dan lari
– Ketika mendengar tentang kesyirikan mereka amat senang
– Ketika disebutkan kepada mereka Allah semata , mereka tidak puas dan mereka tidak beriman kepada hari akhir
Lihat surah Az-Zumar : 45
وَإِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَحْدَهُ ٱشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَإِذَا ذُكِرَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦٓ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
“Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati”.
Syirik Besar dan Macam-macamnya
Syirik besar adalah engkau menjadikan untuk Allah sekutu/tandingannya,engkau beribadah kepadanya sebagaimana engkau beribadah kepada Allah,atau melakukan sebagian dari macam ibadah seperti meminta pertolongan, menyembelih,bernadzar maupun ibadah yang semisalnya.
1)Syirik Do’a
Yaitu meminta kepada selain Allah baik meminta rezeki maupun kesembuhan ketika sakit. Perhatikan Q.s Al Ankabut : 2
أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”.
Dan Q.s Yunus : 106
وَلَا تَدْعُ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim”.
Orang-orang musyrik meyakini bahwa orang shaleh memiliki kemampuan/sifat yang sama seperti Allah yaitu bisa mengabulkan do’a.
Konsekuensi dari syirik Akbar adalah bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam dan bahkan halal darahnya.
Dalil larangan meminta kepada selain Allah/orang shaleh yang sudah meninggal ada pada Q.s Fathir : 13-14
يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِى لِأَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ ٱلْمُلْكُ ۚ وَٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ مَا يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍ
“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari”.
Qithmir disini adalah
selaput kecil yang memisahkan buah kurma dari bijinya
Diantara kerugian meminta kepada mereka adalah,
• Do’a yang dipanjatkan tidak bisa mereka dengan, kalaupun Allah menghendaki untuk mereka bisa mendengar maka mereka sama sekali tidak bisa mengabulkan.
• Pada hari kiamat mereka akan mengingkari kesyirikan kalian.
2)Syirik dalam Sifat Allah
Seperti keyakinan bahwa para nabi,wali ataupun orang shaleh mengetahui hal ghaib.
Perhatikan Q.s Al-An’am : 59
۞ وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)”.
3) Syirik dalam Masalah Cinta
Seperti cinta kepada pada wali atau selainnya sebagaimana kecintaannya kepada Allah.
Bahkan sujud kepada orang tua adalah sebuah larangan, mengapa demikian?
karena sujud termasuk salah satu bentuk ibadah.
Maka seorang yang beriman harus memiliki kecintaan yang penuh kepada Allah,orang yang terikat dengan rasa cinta akan senantiasa berhubungan dengan yang dicintainya,maka seorang hamba yang mencintai Allah akan senantiasa menjaga hubungannya dengan Allah.
Kapan seorang manusia akan merasakan cinta kepada Allah?
Yaitu ketika seorang hamba merasakan manisnya iman.
4) Syirik Keta’atan
Seperti ta’at kepada makhluk dalam hal maksiat dengan meyakini bahwa hal tersebut diperbolehkan.
Misalnya menaati seorang ulama yang menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan sebaliknya.
Maka sikap yang benar bagi kita adalah memuliakan mereka dan menjaga adab terhadap mereka selagi bukan dalam kemaksiatan ataupun bersebrangan dengan ajaran Islam.
Allah berfirman :
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah..” [At-Taubah/9 : 32].
4) Syirik Khulul
Berkeyakinan bahwa allah menyatu dengan makhluk. Misalnya ketika ditanya di mana Allah? mereka berkata di hati kita atau menyatu dengan kita ,ini termasuk keyakinan orang sufi.
5) Syirik Tasharru
memiliki keyakinan bahwa sebagian wali memiliki peran kepengurusan atau punya andil dalam kepengurusan alam,padahal Allah lah yang Maha Mengatur Segala Urusan.
Allah berfirman dalam Q.s Yunus : 31
قُلْ مَن يَرْزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ أَمَّن يَمْلِكُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَمَن يُخْرِجُ ٱلْحَىَّ مِنَ ٱلْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ ٱلْمَيِّتَ مِنَ ٱلْحَىِّ وَمَن يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ ۚ فَسَيَقُولُونَ ٱللَّهُ ۚ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ
“Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?”
6)Syirik Khauf
Keyakinan bahwa sebagian para wali yang sudah meninggal atau orang yang tidak ada di hadapan kita memiliki peran dan juga bisa memberikan madhorot sehingga memberikan rasa takut yang timbul dalam hati. Ini termasuk keyakinan kaum musyrikin. Sebagaimana firman allah dalam alquran surah Az-Zumar : 36
أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُۥ ۖ وَيُخَوِّفُونَكَ بِٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦ ۚ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ هَادٍ
“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan (sembahan-sembahan) yang selain Allah? Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak seorangpun pemberi petunjuk baginya.”
Padahal hanya Allah sajalah yang bisa memberikan manfaat maupun madhorot. Adapun takut dengan manusia yang dholim maka ini takut tabi’i ( takut yang diperbolehkan ) namun jika umpamanya takut melalui jalanan yang angker sampai mengagungkan mereka, maka ini jenis takut yang tidak diperbolehkan.
Perlu di ketahui bahwa Sirik besar menghapus amalan
Perhatikan Q.s Az Zumar : 65
وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”
Syirik akbar tidak diampuni dosanya oleh Allah kecuali dengan taubat kemudian meninggalkan kesyirikan.
Do’a Agar di jauhkan dari kesyirikan
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُ هُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ نَعْلَمُهُ
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampun kepada-Mu atas apa yang tidak kami ketahui .
HR Imam A h mad, IV/403, dan yang lainnya dari Abu Mûsâ al-‘Asy’arî.
Lihat juga Shah hî h at -Targhîb , 1/121-122, no. 3
Semoga Allah memudahkan kita untuk terhindar dari kesyirikan dengan segala macam bentuknya.Aamiin